Tuesday, October 15, 2013

Islam Butuhkan Sosok Srikandi Mujahidah

Oleh: Ahsan Syamil Basayef 

Srikandi dalam Pewayangan Jawa

Srikandi dikisahkan lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya, Dewi Dropadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna.
Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaiannya tersebut didapatnya ketika ia berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan tersebut ia tidak memperoleh seorang putera.

Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma.

Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.(Wikipedia-Indonesia)

Para mujahidah dalam sejarah Islam
1. Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz, Wanita Pemberani yang Gandrung Berjihad

AR-RUBAYYI' binti Mu’awwidz bin Afra Al-Anshariyah ini adalah salah seorang shabiyah (shahabat wanita) dan perawi hadits Rasulullah SAW. Dia berasal dari keluarga yang baik dan terhormat, serta terkenal dengan berbagai kemuliaan sejak hari pertama mengenal Islam. Ayahnya adalah salah seorang yang menyaksikan Baiat Aqabah, Perang Badar, dan bergabung dengan pamannya dalam upaya pembunuhan Abu Jahal.  Keduanya beruntung mendapatkan doa yang indah dari Rasulullah. Sebagaimana beliau telah mendoakan keduanya, “Semoga Allah memberi rahmat kepada kedua anak Afra yang keduanya bergabung untuk membunuh Firaun umat ini (Abu Jahal).”

Dialah Sang Pemberani

Dalam berbagai literatur sejarah, diceritakan bahwa Ar-Rubayyi’ adalah seorang wanita mulia yang memiliki keberanian mumpuni. Sebuah keberanian yang diletakkannya dalam konteks perlawanan terhadap kebatilan dan kemusyrikan. Sepertinya, sifat pemberaninya itu diturunkan dari ayahnya, sang pemberani yang bergabung dalam operasi pembunuhan Abu Jahal. Ar-Rubayyi’ memliki kebanggaan yang besar kepada ayahnya.

Keberanian Ar-Rubayyi’ ditunjukkannya ketika dia menantang ibu Abu Jahal. Diriwayatkan bahwa Ar-Rubayyi’ mengambil minyak wangi dari Asma binti Makhrabah, ibu Abu Jahal. Lalu Asma menanyakan nasab Ar-Rubayyi’. Lantas dia pun menyebutkan silsilah nasabnya. Kemudian Asma berkata, “Engkau adalah anak perempuan dari seorang pembunuh tuannya (Abu Jahal).”

Dengan penuh keberanian, Ar-Rubayyi’ menjawab, “Aku adalah anak perempuan dari seorang pembunuh ‘budak’nya.” Mendengar jawaban tersebut, sontak Asma naik pitam, namun tidak berani meladeni keberanian Ar-Rubayyi’. Asma hanya bisa menimpali, “Demi Allah, aku tidak akan menjual sesuatu kepadamu untuk selama-lamanya.” Ar-Rubayyi’ yang merasa senang membuat Asma murka berkata, “Haram bagiku untuk membeli sedikit saja dari minyak wangimu.” Sungguh, ini merupakan satu bentuk sikap barra` (anti-loyalitas) yang patut ditiru oleh setiap muslim.

Dialah Mujahidah Pejuang

Keberanian yang dimiliki Ar-Rubayyi’ menjadikannya sebagai sosok yang gandrung dengan perjalanan jihad Rasulullah dan para shahabat beliau. Pengalamannya dengan amalan puncak dalam Islam ini (baca: jihad) dimulai ketika ayahnya berpartisipasi dalam Perang Badar. Ar-Rubayyi’ berangkat bersama Rasulullah untuk mengikuti berbagai peperangan dengan tujuan agar mendapatkan pahala dan balasan yang telah disediakan Allah SWT untuk para mujahidin. Dia ikut berkontribusi dalam jihad dengan melayani pengobatan para mujahidin, serta menyiapkan perlengkapan logistik mereka.

2. Shafiyyah binti Abdul Muthalib KETELADANAN MUJAHIDAH SEJATI, DISEGANI TEMAN MAUPUN LAWAN, KETAATAN-NYA KEPADA ALLOH TIDAK DIRAGUKAN"

Shafiyyah adalah putri Abdul Muthalib bin Hasyim, paman Rasulullah SAW yang juga Pemimpin dan tokoh Quraisy yang sangat disegani. Ibundanya adalah Halah binti Wahb saudara kandung Aminah binti Wahb, ibunda Rasulullah SAW.

Suami pertama Syafiyyah adalah Al-Harits bin Harb. Al Harits meninggal lebih dulu. Kemudian Syafiyyah menikah dengan Al 'Awwam bin Khuwailid, saudara kandung Khadijah Binti Khawailid ra, Ummul Mukminin pertama di masa Islam.
Putra Syafiyyah adalah Zubair bin Al 'Awwam yang mendapat julukan Hawari (pendamping setia Rasulullah SAW).

Karakter Shafiyyah

Shafiyyah hidup dan dibesarkan dalam lingkungan terpilih, sehingga dia tumbuh menjadi orang mulia. Beliau mendapat tugas kehormatan menjamu dan memberi makan kepada para jamaah haji (As-Siqaayah). Shafiyyah menguasai sastra dan fasih berbahasa, sangat terpelajar, piawai menunggang kuda dan berani bak ksatria.

Shafiyyah Mukminah pertama yang membunuh orang musyrik

Dalam Perang Khandaq (parit) pasukan musuh bersekutu akan menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Tapi Allah punya makar tersendiri, Dia menolong kaum muslimin dengan mengirimkan angin kencang yang memporak-porandakan perkemahan kaum kufar. Hingga mereka tercecer dipadang pasir, bak tikus yang berhamburan.

"Ketika Rasulullah SAW keluar Madinah untuk menghadapi musuh (dalam Perang Khandaq) beliau menempatkan kaum muslimah di benteng milik Hasan ra, karena benteng itulah yang paling kuat. Tiba-tiba seorang Yahudi datang dan mencoba menyelidiki benteng tersebut. Melihat hal itu, Shafiyyah berkata, "Maka aku langsung mengambil sepotong kayu dan turun dari benteng untuk mendekati Yahudi itu. Aku buka pintu benteng perlahan-lahan, lalu menyerang orang Yahudi lalu memukulnya hingga mati."
Allahu Akbar, betapa beraninya Syafiyyah binti Abdul Muthalib.

Ibnu Ishaq menyatakan, "Shafiyyah adalah muslimah pertama yang membunuh orang musyrik."

3. Kabsyah bintu Rafi’ bin Muawiyah bin Ubaid bin Al-Abjar Al-Ansyariyah Al-Khudriyah "Mujahidah Zaman Rasul"

Ia termasuk salah seorang wanita yang memberikan kesaksian kebenaran bagi Rasulullah saw. Rasul turut menjanjikan imbalan kebaikan dan mendoakan barakah baginya. Ketika suasana iman menggantikan kegelapan jahiliyyah dan mentari hidayah mulai terpancar di tanah Madinah, ia mencurahkan segala yang dimiliki dan menjadi ibu kepada dua orang anaknya yang gugur sebagai syuhada’; dua pahlawan Islam yang segar di dalam medan sejarah. Berbagai kitab sejarah telah menyajikan peribadi mulia dan keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Kabsyah bintu Rafi’, seperti keberanian, kebaikan dan keprihatinan beliau kepada tetangga. Beliau juga memberikan contoh terbaik yang mencerminkan kedudukannya yang sangat istimewa di sisi Rasulullah saw. Beliau terkenal karena keberanian dan kesabarannya dalam membela Rasulullah. dan mendorong anak-anaknya untuk terjun ke medan jihad .Di dalam Perang Badar, beliau meniupkan semangat kepada kedua anak beliau, Saad bin Muadz dan Amru bin Muadz, agar berjihad karena Allah dengan sebenar-benar jihad, sehingga keduanya mendapat cobaan yang berakhir dengan kabar kemenangan.

Di dalam Perang Uhud, Ummu Saad turut terlibat secara langsung bersama beberapa wanita Muslimah lainnya. Berita kekalahan tentara kaum Muslimin dan gugur syahidnya anak beliau, Amru bin Muadz sampai pada beliau. Namun, hal ini tidak menjadikan beliau patah arang, justru ia sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah. Beliau lantas bersegera ke medan peperangan dan melihat dengan mata kepala sendiri keadaan dan keselamatan Rasulullah saw. Saat itu juga, beliau memanjatkan puji dan syukur kepada Allah seraya berkata: ”Selagi aku melihat engkau dalam keadaan yang selamat, maka musibah ini (kematian Amru bin Muadz) adalah terasa sangat ringan”.

Di saat Perang Khandaq meletus, Rasulullah saw mengarahkan para wanita muslimat dan anak-anak yang turut serta untuk berlindung di dalam benteng Bani Haritsah. Turut bersama mereka ialah Aisyah Ummul Mukminin Radiallahu Anha dan Ummu Saad. Aisyah menuturkan bahawa Saad bin Muadz berlalu untuk menyertai pasukan perang dengan mengenakan baju besi yang pendek. Beliau juga menyandang tombak yang dibanggakannya sambil melantunkan bait syair Hamal bin Sa’danah Al-Kalby: Teguhkan hatimu barang sejenak dalam gejolak medan laga; Jangan pedulikan kematian jika sudah tiba saatnya. Mendengar perkataan anaknya, Ummu Saad lantas menasihatkan anaknya agar bersegera supaya tidak ketinggalan walau sesaatpun tanpa bersama-sama Rasulullah. Beliaulah yang tidak henti-henti menasihati dan meniupkan semangat jihad di dalam dada anak-anaknya. Beliau berkata:
”Wahai anakku, cepatlah berangkat karena demi Allah, engkau sudah terlambat!”
Di dalam peperangan tersebut, Saad terkena anak panah lemparan Hibban Al-Urqah yang memutuskan urat di dekat mata kakinya. Saat itu, Saad sempat berdoa kepada Allah dengan doanya yang sangat masyhur, ”Ya Allah, jika Engkau masih menyisakan peperangan melawan Quraisy, maka berikanlah aku sisa umur untuk aku menyertainya. Tidak ada kaum yang lebih aku sukai untuk memeranginya kerana Engkau, selain dari kaum yang telah menyakiti Nabi-Mu, mendustakannya dan mengusirnya. Ya Allah, jika Engkau menjadikan peperangan antara kami dengan mereka, maka jadikanlah mati syahid bagiku dan janganlah Engkau uji aku sehingga aku merasakan senang kerana dapat mengalahkan bani Quraizhah”. Tenyata Allah mengabulkan doa Saad bin Muadz.

Dan shohabiyyah lain yang memiliki totalitas dan loyalitas tinggi dalam berjihad fi sabilillah yang tidak bisa disebutkan semua.


Mengapa SRIKANDI MUJAHIDAH??

1. Srikandi di ceritakan-bukan dikisahkan karena memang itu cerita fiktif- sebagai sosok wanita pemberani di masanya, dia ikut berperang di medan perang bahkan dia juga ikut membunuh musuhnya. Dimana tak ada wanita lain yang ikut berperang seperti dia.
2. Srikandi juga di kenal oleh masyarakat-khususnya masyarakat kita Indonesia- sebagai simbol keberanian bagi wanita. Yang tak ayal jadinya jika masyarakat akan menamai seorang wanita sebagai SRIKANDI jika dia itu pemberani.
3. Kita coba pinjam sedikit istilah-non islami- mereka untuk menamai para MUJAHIDAH kita yang memiliki keberanian layaknya Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz; Shafiyyah binti Abdul Muthalib; Kabsyah bintu Rafi’ bin Muawiyah; dan para MUJAHIDAH lain di zaman Rosulullah SAW dengan nama SRIKANDI MUJAHIDAH, agar difahami oleh masyarakat bahwasanya kita juga memiliki sosok wanita pemberani layaknya SRIKANDI, juga sosok wanita pembela agama Allah SWT-islam- layaknya para MUJAHIDAH dulu.

Semoga akan hadir di masa kita sekarang sosok-sosok SRIKANDI-wanita pemberani- yang yang memiliki jiwa MUJAHIDAH-berani memperjuangkan islam-, yang kita namakan dia sebagai SRIKANDI MUJAHIDAH... AMIEN...
(diambil dari berbagai sumber di internet)

Monday, October 7, 2013

Do'akan Ibumu tuk Dunia dan Akhirat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixRkyO1_qoSgTfxkRY5CMaRtoqEClylAIS3tpa8h3JSiTSqSSlKM6oTM9oMMnvyXjrY4hsp6c0nKjLLNPPu5hnjYcwBvznoREEuOMY_zhbuAQ5gh7BPIqG0SdLj1aTvyEd2TPdQeUQNlQ/s1600/i_love_ummi1.jpg

Rosululloh pernah ditanya oleh seorang sahabatnya, Siapakah yang harus ku perlakukan dengan baik wahai Rosululloh? Beliau menjawab : "Ibumu", kemudian siapa? jawab Beliau : "Ibumu", lalu siapa lagi? "Ibumu", setelah ditanya yang ke-empat kalinya baru Beliau menjawab : "Ayahmu". H/R Muslim

Siapa orangnya yang rela ketika ditinggalkan pergi oleh ibunya tercinta, apalagi dia pergi untuk selamanya.
Oleh karena itu saudara, janganlah kita sia-siakan keberadaan orang tua kita (terkhusus Ibu)! Karena setiap detik hidup kita sangatlah berarti bersamanya, dan sedetik pun tanpanya tiadalah berarti hidup kita.
Rosululloh SAW pernah bersabda : "Celakalah! Orang yang masih menemui kedua Orang tuanya atau salah satu diantaranya tapi tidak menjadikan dia masuk ke Syurga Allah Ta'ala". Hadits ini menandakan bahwa Orang tua adalah salah satu jalan dan pintu untuk kita masuk ke Syurga Allah Ta'ala, disamping masih banyak lagi jalan untuk itu. Maka Jangan sia-siakan, Berbuat baiklah kepada orang tua kita, Do'akanlah mereka selagi masih ada maupun telah tiada. Do'akan Ibu-bapakmu untuk kebaikan dunia dan akhiratmu.
Kunjungi selalu RemajaMuslimCenter Blog.

Sunday, October 6, 2013

Mahrom Bagi Wanita (Part 2)

2. Mahrom Karena Persusuan

Definisi hubungan persusuan

Persusuan adalah masuknya air susu seorang wanita kepada anak kecil dengan syarat-syarat tertentu.

Sedangkan persusuan yang menjadikan seseorang menjadi mahrom adalah lima kali persusuan, berdasar pada hadits dari Aisyah, beliau berkata: Termasuk yang di turunkan dalam Al Qur'an bahwa sepuluh kali persusuan dapat mengharamkan (pernikahan) kemudian dihapus dengan lima kali persusuan."

Ini adalah pendapat yang rajih di antara seluruh pendapat para ulama'.

Dalil tentang hubungan mahrom dari hubungan persusuan

1. Dari Al Qur'an:

Firman Alloh Ta'ala tentang wanita-wanita yang haram dinikahi: ...juga ibu-ibu yang menyusui kalian serta saudarasaudara kalian dari persusuan... (QS. An Nisa': 23)

2. Dalil dari Sunnah:

Dari Abdulloh Ibnu Abbas ia berkata: Rasululloh bersabda: Diharamkan dari persusuan apa-apa yang diharamkan dari nasab.

Dari Aisyah ia berkata:

"Sesungguhnya A ah saudara laki-laki Abi Qu'ais meminta izin untuk menemuiku setelah turun ayat hijab, maka saya berkata: "Demi Alloh, saya tidak akan memberi izin kepadamu sebelum saya minta izin kepada Rosululloh, karena yang menyusuiku bukan saudara Abi Qu'ais, akan tetapi yang menyususiku adalah istri Abi Qu'ais.

Maka tatkala Rosululloh datang, saya berkata: Wahai Rasululloh, sesungguhnya lelaki tersebut bukanlah

yang menyusuiku, akan tetapi yang menyusuiku adalah istrinya. Maka Rasululloh bersabda: "Izinkan baginya, karena dia adalah pamanmu".

Siapakah mahrom wanita sebab persusuan?

1. Bapak persusuan (Suami ibu susu). Termasuk mahrom juga kakek persusuan yaitu bapak dari bapak atau ibu persusuan, juga bapak-bapak mereka keatas.

2. Anak laki-laki dari ibu susu. Termasuk anak susu adalah cucu dari anak susu baik lakilaki maupun perempuan. Juga anak keturunan mereka.

3. Saudara laki-laki sepersusuan Baik dia saudara susu kandung, sebapak maupun cuma seibu.

4. Keponakan persusuan (anak saudara.persusuan). Balk anak saudara persusuan laki-laki maupun perempuan, juga keturunan mereka.

5. Paman persusuan (saudara laki-laki bapak atau ibu susu).

3. Mahrom Karena Mushoharoh

a. Definisi Mushoharoh

Mushoharoh berasal dari kalimat:  [Ash-Shihr] Berkata Imam Ibnu Atsir : "Shihr adalah mahrom karena pernikahan".

Berkata Syaikh Abdul Karim Zaidan:

"Mahrom wanita yang disebabkan mushoharoh adalah orang-orang yang, haram menikah dengan wanita tersebut selama-lamanya seperti ibu tiri, menantu perempuan, mertua perempuan, Maka mahrom yang disebabkan mushoharoh bagi ibu tiri adalah anak suaminya dari istrinya yang lain (anak tirinya), dan mahrom mushoharoh bagi menantu perempuan adalah bapak suaminya (bapak mertua), sedangkan bagi ibu istri

(ibu mertua) adalah suami putrinya (menantu laki-laki)".

b. Dalil mahrom sebab mushoharoh

Firman Alloh:

...Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka,atau ayah  mereka,atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka... (QS. An Nur:31).

Firman Alloh Ta'ala:

Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu (ibu tiri)... (QS. An Nisa':22)

Firman Alloh Ta'ala:

Diharamkan atas kamu (mengawini) ... ibu-ibu istrimu (mertua), nanak-anak istrimu (anak: tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, dan istri-istri anak kandungmu  (menantu)... (QS. An Nisa': 23).

c. Siapakah mahrom wanita dari sebab mushoharoh?

Berdasarkan ayat-ayat di atas maka dapat kita ketahui bahwa orang-orang yang haram dinikahi selama-lamanya karena sebab mushoharoh ada lima yaitu:.

1. Suami

Berkata Imam Ibnu Katsir, ketika menasirkan Firman Alloh ta'ala surat An Nur: 31: "Adapun suami, maka semua ini (bolehnya menampakkan perhiasan, perintah menundukkan pandangan dari orang lain -pent) memang diperuntukkan baginya: Maka seorang istri berbuat sesuatu untuk suaminya yang tidak  dilakukannya dihadapan orang lain."

Berkata Imam Qurthubi dan Syaukani:

"Makna [bu'uulatihinna] adalah suami dan tuan bagi seorang budak wanita sebagaimana rman Alloh:

Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka kecuali kepada istri dan budak mereka, maka mereka itu

tidak tercela.. (QS. Al Mu'minun: 5-6).

2. Ayah mertua (Ayah suami)

Mencakup ayah suami atau bapak dari ayah dan ibu suami juga bapak-bapak mereka keatas.

3. Anak tiri (Anak suami dari istri lain)

Termasuk anak tiri adalah cucu tiri baik cucu dari anak tiri laki-laki maupun perempuan, begitu juga keturunan mereka. Maka haram bagi seorang wanita untuk menikah dengan anak tirinya,

begitu juga sebaliknya. Berkata Imam Ibnu Katsir saat menafsirkan Firman Alloh,

Janganlah kalian menikah dengan wanita-wanita yang (pernah) dinikahi oleh bapak-bapak kalian (An Nisa': 22):

"Alloh Ta'ala mengharamkan menikah dengan istri-istri bapak (ibu tiri) demi menghormati mereka, dengan sekedar terjadi akad nikah baik terjadi jima' ataupun tidak, dan masalah ini telah disepakati oleh para ulama'."

4. Ayah tiri (Suami ibu tapi bukan bapak kandungnya).

Maka haram bagi seorang wanita untuk dinikahi oleh ayah tirinya, kalau sudah berjima' dengan ibunya. Adapun kalau belum maka hal itu dibolehkan.

Berkata Abdulloh Ibnu Abbas:

"Seluruh wanita yang pernah dinikahi oleh bapak maupun anakmu, maka dia haram bagimu."

5. Menantu laki-laki (Suami putri kandung) Dan kemahroman ini terjadi sekedar putrinya di akadkan kepada suaminya.

Tuesday, October 1, 2013

Mahrom Bagi Wanita (Part 1)

Oleh : Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif
Banyak sekali hukum tentang pergaulan wanita muslimah yang berkaitan erat dengan masalah mahrom, Seperti hukum safar, kholwat (berdua-duaan), pernikahan, perwalian dan lain-lain. Ironisnya, masih banyak dari kalangan kaum muslimin yang tidak memahaminya, bahkan mengucapkan istilahnya saja masih salah, misalkan mereka menyebut dengan "Muhrim" padahal muhrim itu artinya adalah orang yang sedang berihrom untuk haji atau umroh. Dari sinilah, maka kami mengangkat masalah ini agar menjadi bashiroh (pelita)
bagi ummat. Wallahu Al Muwafiq

1. Definisi Mahrom

Berkata Imam Ibnu Qudamah rahimahullah, Mahrom adalah semua orang yang haram untuk dinikahi selamalamanya karena sebab nasab, persusuan dan pernikahan. Berkata Imam Ibnu Atsir rahimahullah, Mahrom adalah orang-orang yang haram untuk dinikahi selamalamanya seperti bapak, anak, saudara, paman dan lain-lain. Berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan, Mahrom wanita adalah suaminya dan semua orang yang haram dinikahi selama-lamanya karena sebab nasab seperti bapak, anak, dan saudaranya, atau dari sebab-sebab mubah yang lain seperti saudara sepersusuannya, ayah ataupun anak tirinya.

2. Macam-Macam Mahrom
a. Mahrom Karena Nasab (Keluarga)

Wanita Idaman

oleh  : ustadz majid al jawy

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg684kM6CkQYVuW3jlumstSz701tFZ_Yy-yZgcQT0Vn-7pB4UKxfVSyyydkn_IqrhYj6EaInrtYx27Fg5pEPLyIYHVdCpF8j3MqwTcpxT58l4BfVDZPUU_PEbZDHc0i0xJ8ud8mIdtmLEX0/s320/3176284649_be4b9afa8c%5B1%5D.jpg 

إن الإنسان خلق هلوعا إذا مسه الشر جزوعا

“Sesungguhnya   manusia   diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. al-
Ma’arij: 19)

Kebahagiaan  rumah  tangga  yang  menjadi  tujuan  setiap  keluarga  terbentuk  di  atas  beberapa faktor, yang terpenting adalah faktor anggota keluarga. Mereka inilah faktor dan aktor  pencipta kebahagiaan dalam rumah tangga, atau sebaliknya, kesengsaraan rumah tangga juga bisa tercipta oleh mereka. Dari anggota rumah tangga, faktor yang paling berperan besar dalam perkara ini adalah istri, karena dia adalah ratu dan ikon utama sebuah rumah tangga, ia adalah rujukan suami dan tempat kembali anak-anak, maka dalam bahasa Arab dia disebut dengan ‘Um’ yang berarti induk tempat kembali.
Sebagai pemeran utama dalam panggung rumah tangga, karena perannya yang cukup signifikan  di  dalamnya,  maka  istri  harus  membekali  diri  dengan  sifat-sifat  dan kepribadian-kepribadian   sehingga   dengannya   dia   bisa   mengemban   tugas   dan memerankan    perannya    sebaik    mungkin,    dengan    itu    maka    kondisi    yang membahagiakan dan situasi yang menentramkan di dalam rumah akan terwujud.

Tuesday, September 24, 2013

BIODATA IBLIS yang harus kita ketahui....(bukan hanya BIODATA ARTIS)

Nama : Iblis Gelar : Laknatullah ‘Alaihi (semoga Allah melaknatnya) Lahir : Sebelum diciptakan manusia Tempat tinggal : Toilet dan rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya
Singgasana : Di atas air Rumah masa depan : Neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat tinggal Agama : Kafir Jabatan : Pimpinan Umum orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat Masa Jabatan : Hingga hari Kiamat Karyawan : Setan jin dan setan manusia Partner dalam bekerja : Orang yang diam dari kebenaran Agen : Dukun dan paranormal Musuh : kaum muslimin Kekasih di dunia : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat Keluarga : Para thaghut Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan  ke dalam dosa
Lukisan kesayangan : Tato Mata pencaharian : Mencari harta yang haram Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah) Tempat favorit : Tempat-tempat najis dan tempat maksiat Tempat yang dibenci : Majlis ilmu dan temat-tempat ketaatan

 

Waktu Sholat

PENGUMUMAN

Bagi Seluruh Pengunjung Blog Ini

Kepada teman-teman pengunjung blog RemajaMuslimCenter, temukan tutorial2x belajar internet di MuslimKreatif Blog. Klik link di bawah ya..

  • Muslim Kreatif
  • Apabila ada kesalahan dalam artikel atau tulisan yang saya posting, dipersilakan segara dilaporkan ke saya.

    Social Media

    Pengunjung

    free counters

    Statistik

    • Posts
    • Comments
    • Pageviews
    Copyright@RemajaMuslimCenter.com. Powered by Blogger.