Dia adalah seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk agama Islam sebelum
ayahnya, kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah. Abdullah seorang ahli ibadah
yang zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah
Shallahllahu ‘alaihi Wassalam. Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai
700 hadits, Sesudah minta izin Nabi Shallahu ‘alaihi Wassalam
untuk menulis, ia mencatat hadits yang didengarnya dari Nabi. Mengenai hal ini
Abu Hurairah berkata “Tak ada seorangpun yang lebih hapal dariku mengenai
hadits Rasulullah, kecuali Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia mencatat
sedangkan aku tidak”.
Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan darinya antara lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad bin Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.
Sanad paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya Abdullah.
Abdullah bin Amr wafat pada tahun 63 H pada malam pengepungan Al-Fusthath.
Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan darinya antara lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad bin Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.
Sanad paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya Abdullah.
Abdullah bin Amr wafat pada tahun 63 H pada malam pengepungan Al-Fusthath.
Sumber : - Disalin dari Biografi Abdullah bin Amr dalam Al-Ishabah no.4838 Ibn Hajar Asqalani, Thabaqat ibn Sa’ad 4/9. |
Jazallohu liman kataba hadza.
Diambil dari
0 Komentar:
Post a Comment